Permainan Yang Tepat


Permainan yang Tepat

Tanya Jawab Psikologi

Dra. Mayke Tedjasaputra
Psikolog pada Lembaga Psikologi Terapan-UI


Bu Mayke yang baik, saya ibu bekerja dan saat ini memiliki anak laki-laki yang sedang lucu-lucunya (9 bulan). Saya bersyukur, anak saya aktif dan terlihat banyak mengeksplorasi serta ingin tahu banyak hal. Sebagai ibu bekerja, saya memang tidak terlalu memiliki waktu yang cukup banyak untuk mengajarinya pola permainan yang baik baginya saat ini. Sehari-hari anak saya selalu dengan pengasuhnya.

Menurut Ibu, pola permainan yang bagaimana yang tepat untuk anak saya pada usia saat ini? Agar saya bisa mengajari pengasuhnya untuk memberikan pola bermain yang pas. Satu hal lagi Bu, bila sedang libur saya dan suami selalu mengajaknya berjalan-jalan dan rekreasi, tetapi kami sering bingung saat menentukan tempat rekreasi yang bagaimana yang cocok untuk anak saya saat ini. Mohon dijawab ya, Bu dan terima kasih banyak.

AY Puspitasari ­- Bogor

Ada dua pertanyaan utama, tempat rekreasi yang dituju dan kegiatan bermain yang sesuai. Pertama, untuk tempat rekreasi sebaiknya pilih yang udaranya segar dan bersih, tempatnya lapang agar dia bebas bergerak, bisa mendorong kereta bayi, atau si kecil bisa dibiarkan merangkak di atas alas yang sudah dihamparkan. Bila dia sudah bisa berjalan atau ditatih, itu bisa Anda lakukan di atas rumput yang bersih dari kotoran hewan dan benda-benda tajam. Kalau ada kolam renang yang kebersihannya terjamin, bisa Anda ajak bermain dalam air di kolam cetek. Taman yang dipenuhi tumbuhan, hewan, juga sesuai dijadikan tempat rekreasi. Beritahu mana yang namanya pohon, bunga, ayam, burung, dan seterusnya. Informasi ini bisa diserap bebas oleh anak sebagai rangsangan bahasa.

Hal lain yang perlu dicermati, hindari polusi suara dan cahaya berlebihan, seperti yang sering kita dapati di mal-mal. Sebab, setiap gerai beradu keras menyetel lagu-lagu, atau kalau kebetulan ada acara promosi suatu produk, suaranya juga menggelegar. Cahaya lampu yang terlalu gemerlap juga bukan rangsangan yang baik untuk anak. Sebab, kerja saraf-saraf di otak belum sesuai untuk menampung rangsangan yang berlebihan, sama halnya dengan cahaya yang dipancarkan di layar kaca.

Bagaimana dengan kegiatan bermain? Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif yang berbeda pada setiap anak yang berada di tahap sensori motor, maka kegiatan hendaknya mengarah pada perangsangan semua alat indra serta gerakan tangan, lengan, tungkai dan kaki. Melalui alat-alat tubuh ini, anak akan menangkap informasi untuk diolah dalam benaknya. Apa persisnya kegiatan bermain untuk anak usia 9 bulan, bisa Anda baca dalam buku nakita mengenai bermain dan permainan.

Selamat beraktivitas bersama anak! Hal penting lainnya di saat rekreasi, tidak usah membawa pengasuh. Anda dan suami harus berani mengasuh anak sendiri sehingga kebersamaan dengan si kecil lebih terasa tanpa campur tangan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar